Rabu, 24 Juni 2015

“Motto Kerja Majelis Gksbs Pugungraharjo”

Tidak ada tulisan ataupun slogan tertulis didinding yang bertuliskan “Melayani dengan hati, melangkah dengan tersenyum”.  Tetapi Majelis Gksbs Pugungraharjo sungguh-sungguh ingin bekerja melayani jemaatnya dengan tulus dan iklas juga tidak membeda-bedakan. Memang pelayanan sepenuh hati sangat mempengaruhi kepuasan jemaat. Oleh karena itu Majelis dituntut untuk bisa memberikan pelayanan kepada jemaatnya dengan sepenuh hati. Layanan sepenuh hati juga bisa membantu kita untuk memahami orang lain dan peduli terhadap perasaan mereka.

“Melayani dengan hati”
Rapat Majelis
Ketika kita memutuskan untuk melayani, kita harus melakukan pelayanan dengan hati yang tulus dan bukan untuk mencari keuntungan apapun. Kita tidak memulai suatu pelayanan dengan berlandaskan hanya karena jabatan atau materi.  
Inti dari pelayanan di Kemajelisan Gksbs Pugungraharjo adalah “Melayani dengan hati” benar-benar tulus, ikhlas, mau menolong dan “berfikir positip”. Bila pelayanan dilakukan sesuai dengan arti sesungguhnya, semua itu akan membawa berkah bagi semuanya. Tetapi bila pelayanan dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu dimana hanya untuk kepentingan pribadi, semua arti pelayanan yang dilakukan akan menjadi sia-sia.  

“Melangkah dengan tersenyum”
Apapun yang kita perbuat dan kerjakan, lakukanlah dengan hati. Maka kita akan merasakan rasa bahagia dan puas yang tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata. Segala materi atau apapun yang ternyata memang kita peroleh karena pekerjaan tersebut, anggaplah itu sebagai bonus. Melayani dari hati, itulah kunci utama dari suatu pelayanan.
Majelis 2010-2015
Ada pepatah Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama: nama baik, nama buruk, nama harum dan nama busuk. Kira-kira yang mana yang akan kita tinggalkan? Semenjak menjadi majelis (penulis) berpikiran kita harus meninggalkan nama baik! Salah satu cara untuk meninggalkan nama baik adalah dengan memanfaatkan kekuatan sepenuh hati secara konsisten di setiap pekerjaan yang kita lakukan. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati pastinya akan membuahkan hasil yang `sepenuh hati’ juga, yaitu hasil yang terbaik yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan. Akhirnya kita dapat “melangkah dengan tersenyum” lega karena banyaknya suara yang menyenangkan dari jemaat yang memerlukan pelayanan, pelayanan yang dilakukan tanpa pamrih. Sesuai dengan 1 Petrus 5:2 “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.” Semoga Tuhan  memberkati pelayanan kita, Amin.
Description: 100_1183.JPG
 



Minggu, 21 Juni 2015

Generasi penerus Gksbs Pugungraharjo

Anak-anak Sekolah Minggu Gksbs Pugungraharjo
Anak-anak adalah harapan bagi masa yang akan datang dan pemuda adalah secercah sinar bagi hari esok. Bila gereja melalaikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak, remaja dan pemuda, gereja pasti akan kekurangan generasi penerusnya.
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu" (Amsal 22:6). "Orang muda" yang disebut dalam ayat tersebut bisa mencakup baik anak-anak maupun remaja dan pemuda, ini merupakan nasihat dan janji yang amat penting! Dan harus mendapakan perhatian khusus gereja.



Kebaktian Bersama Sekolah Minggu  Gksbs Pugungraharjo dan Gksbs Sidorejo


https://www.youtube.com/watch?v=LEdtZalmb0I
https://www.youtube.com/watch?v=hsw84MEtEIo

Jumat, 12 Juni 2015

Pembasuhan Kaki

Pembasuhan Kaki
Ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, terlintas pertanyaan, "Apakah pantas seorang guru membasuh kaki para murid?" Murid? Masak guru membasuh murid? Mungkin pertanyaan ini muncul karena kebiasaan sehari-hari, dimana sering dijumpai bahwa yang tua, yang kaya, yang berpendidikan, yang berjabatan tinggi dan yang 'wah' lainnya biasaya mendapat tempat istimewa. Lihat saja. Kalau ada acara penting, mereka yang 'wah' itu akan duduk dibangku paling depan. Banyak orang biasanya mengistimewakan orang-orang yang wah... ini dengan maksud menghormati. Ya, menghormati. Menghormati merupakan sesuatu yang baik. Orang akan merasa dihargai. Tetapi, bagaimanakah jika menghormati seseorang tersebut dikarenakan apa yang ia miliki? Monggo direnungkan.

Lalu bagaimana dengan Yesus Kristus? Yesus Kristus nampaknya ingin mendobrak pandangan masyarakat pada waktu itu. Guru adalah jabatan yang sangat dihormati . Apa yang diperintahkan guru, pasti akan dilakukan muridnya. Kedudukan guru lebih tinggi daripada murid. Melalui pembasuhan kaki yang dilakukan Tuhan Yesus nampaknya ia ingin menunjukkan bahwa yang tua, yang kaya, yang berpendidikan, yang berjabatan tinggi dan yang 'wah' lainnya tidak harus dalam kedudukan yang tinggi. Selamat menyambut Pilkada 2015.  

Happy Holy Day 2015


Tema : Menghormati Orang Tua
Firman: kejadian 1 : 1 ( Dengarlah Orang Tuamu )


Happy holy day adalah kegiatan untuk mengisi waktu liburan sekolah bagi adik-adik  sekolah minggu yang terdiri dari kategori balita, anak-anak, anak tanggung, dan remaja. Happy Holyday ini diadakan karena kerinduan guru-guru sekolah minggu untuk membuat kegiatan bagi adik-adik sekolah minggu dalam mengisi waktu liburan. Happy holy day sudah dilaksanakan sejak tahun 2011. Dalam perjalanannya happy holy day yang pertama dan kedua sudah di laksanakan namun di happy holy day yang ke 3 belum mampu dilaksanakan karena kesibukan masing-masing guru sekolah minggu yang ada di GKSBS Pugungraharjo. Kini ditahun 2015 Happy Holyday kembali diadakan pada hari senin tanggl 6 Juni 2015, yang diikuti kurang lebih 50 adik-adik serta guru sekolah minggu. Dalam kegiatan Hapy Holyday yang ke 4 ini guru-gurusekolah minggu GKSBS Pugungraharjo mengangkat tema Menghormati Orang Tua tema ini dilatar belakangi banyaknya anak-anak yang sering mengabaikan perintah dan tidak hormat lagi kepada orang tua.

Happy Holiday yang ke 4 ini diadakan hanya satu hari dari pukul 08:00-14.00 WIB pada awal acara kegiatan ini dibuka dengan renungan yang terambil dari Kejadian 1 : 1 dengan judul renungan Dengarlah Orang Tuamu yang dibawakan oleh pdt. Karel. Dalam renungannya adik-adik sekolah minggu diajarkan untuk selalu mendengarkan perkataan orang tua melalui sebuah permainan yang dipandu oleh pdt. Karel. Setelah renungan selesai adik-adik sekolah minggu kembali mengikuti permainan yang dibawakan oleh saudari Asih dan Saudara Redy. Setelah mengikuti permainan, adik-adik sekolah minggu istirahat dan makan siang hingga pukul 12:00. Kemudian setelah makan siang adik-adik sekolah minggu di ajak untuk bermain kembali, namun permainan yang kali ini adalah permainan diluar ruangan yaitu permainan tradisional gobag sodor. Nah dalam permainan ini tidak hanya adik-adik sekolah minggu yang bermain, namun guru-guru sekolah minggu juga ikut bermain bersama adik-adik sekolah minggu. Wah seru loo…


Setelah permainan selesai adik-adik sekolah minggu kembali keruangan untuk membuat hasta karya yang berbahan baku stick es krim, lalu kira-kira untuk apa ya stick es krim tersebut? ya,, ternyata stick es krim tersebut digunakan untuk membuat bingkai foto, adik-adik sekolah minggu tampak senang sekali ketika membuat hasta karya ini, dan setelah selesai mereka mengumpulkan hasta karya tersebut lalu kembali pulang ke rumah masing-masing.
Setelah mengetahui kegiatannya, lalu kira-kira bagaimana ya komentar adik-adik sekolah minggu dan orang tua tentang kegiatan Happy holy day ini ya? Menurut salah satu peserta kegiatan Happy holy day ini mereka merasa senang mengikuti kegiatan ini karena kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu liburan dan mereka juga merasa senang karena di ajarkan membuat hasta karya. Lalu menurut salah satu orang tua peserta yang kami tanya tentang kegiatan ini, orang tua adik-adik sekolah minggu merasa senang karena biasanya ketika liburan sekolah adik-adik sekolah minggu hanya bermain bersama teman-teman dirumah, hanya waktunya yang kurang ditambah minimal 5 hari. Dengan adanya kegiatan happy holy day ini adik-adik sekolah minggu bisa belajar untuk mamatuhi perintah orang tua.

By : Redy Hartanto

Senin, 01 Juni 2015

"Emeritus" Koster*

Penyerahan Penghargaan Pelayanan Koster
Pekerjaan yang dilakukan koster buanyak minta ampun, dari mulai babat rumput, membersihkan kamar mandi sampai mimbar gereja, menyiapkan piring, gelas, air teh panas untuk tiap kegiatan, membersihkan meja kembali yg sebetulnya sejak siang sudah dibersihkan, Mempersiapkan buku Liturgi setiap ibadah, Belum lagi mereka harus mengingat siapa yg ketinggalan payung, helm, jaket atau apapun, dan semua tanggung jawab itu diserahkan di pundak mereka...

Bahkan saya baru menyadari sebuanyak itu pekerjaan Koster saat ini...
Persembahan Pujian Syukur

Pekerjaan itu tidak bisa dibilang mudah, karena masih ditambah dengan perintah dan kemarahan yg koster terima bahkan dari banyak orang....
Maka patutlah kita beri apresiasi dan ucapan terimakasih buat mareka para Koster yang telah mengabdi sekian lama biasa dipandang hanya sebalah mata*... tidak kita sadari Mereka mengabdi pada Tuhan, bukan pada kita. 
Selamat...buat koster yang sudah emeritus..... Tuhan memberkati. Amin.


 =:)


VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN MOTO GKSBS PUGUNGRAHARJO (Review)

VISI, MISI DAN MOTO GKSBS PUGUNGRAHARJO



Setelah mengadakan renstra dan evaluasi terhadap Program kerja selama 4 (empat) tahun yang sudah berjalan serta nilai-nilai yang ada di jemaat Gksbs Pugungraharjo maka ditetapkan Visi-Misi Gksbs Pugungraharjo sebagai berikut :

VISI GKSBS PUGUNGRAHARJO
Gksbs Pugungraharjo
Kehidupan bersama yang setia dan taat kepada Allah, bersatu dalam persaudaraan yang hangat, peduli dan berpihak kepada yang lemah, memberlakukan karya penyelamatan Allah bersama para pihak, sehingga terbangun dunia yang lebih berpengharapan.

MISI GKSBS PUGUNGRAHARJO
  • Mengembangkan ruang persekutuan yang menarik dan menyenangkan.
  • Menyediakan ruang partisipasi dalam pelayanan bagi warga jemaat.
  • Memberdayakan kapasitas warga jemaat agar siap terlibat berpartisipasi dalam pelayanan.
  • Mengembangkan wadah-wadah pelayanan sosial.
  • Mengembangkan budaya damai.
NILAI - NILAI

 A. Kekeluargaan.
Jemaat GKSBS Pugungraharjo dalam kehidupan bersama mengutamakan relasi yang baik antar warga jemaat. Empati, peduli, saling memperhatikan, saling menghargai dan berbagi merupakan sikap yang dibangun untuk menciptakan relasi yang baik tersebut.
Hal ini didukung pula oleh kesetian dan semangat rekonsiliasi warga jemaat GKSBS Pugungraharjo. Berangkat dari keadaan yang demikian maka didapatlah bahwa nilai kekeluargaan menjadi salah satu nilai yang ada di jemaat GKSBS Pugungraharjo. 
B. Partisipasi.
Selain nilai kekeluargaan, adanya kerinduan dan semangat melayani di berbagai kegiatan gerejawi sebagai tanda bahwa jemaat GKSBS Pugungraharjo menjiwai nilai partisipasi. Saling mengisi atau memperlengkapi satu sama lain adalah keadaan yang diwujudukan dalam kehidupan bergereja. Bersama-sama membangun gereja agar terus bertembuh.
C. Harapan.
Jemaat GKSBS Pugungraharjo juga sadar bahwa pengharapan akan Tuhan merupakan nilai yang menguatkan mereka dalam melayani Tuhan. Pengharapan memotivasi warga jemaat terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan gereja dan khitmad dalam beribadah.
Depan Gksbs Pugungraharjo 
D. Kepedulian Sosial.
Panggilan untuk terlibat menyikapi masalah-masalah sosial nyata dalam relasi yang dibangun dengan berbagai pihak. GKSBS Pugungraharjo bersama masyarakat, pemerintah, tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat  yang ada peduli dengan mereka yang lemah. Ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial menjadi salah satu nilai yang ada dalam jemaat GKSBS Pugungraharjo.


MOTO GKSBS PUGUNGRAHARJO
Dengan melihat nilai, visi dan misi yang ada maka GKSBS Pugungraharjo merumuskan sebuah motto yang mencerminkan kehidupan bergereja yang ada, yaitu :

"ENGKAU ADALAH SAUDARAKU"

Isu-isu strategis :
  1. Memberdayakan warga jemaat.
  2. Mengembangkan wadah Persekutuan.
  3. Mengembangkan budaya Damai.
  4. Mengembangkan wadah/lembaga pelayanan Diakonia.
  5. Pengembangan Jaringan.

Translate