Jumat, 14 Agustus 2015

Bakti Sosial (Baksos) Pemuda GKSBS Pugungraharjo

 Baksos 


Sebuah kata yang tidak asing lagi untuk kita, yaitu yang terdiri dari dua kata bakti dan sosial. Bakti sosial adalah kegiatan kemanusiaan dengan tujuan membantu orang lain tanpa menerima imbalan.
Pernakah anda terlibat dalam kegiatan bakti sosial? Tahukah anda bahwa mengadakan kegiatan bakti sosial tidak semudah yang dikira? Disini, kami akan berbagi sedikit pengalaman kami dalam bakti sosial.
Kami telah mewawancarai seorang narasumber yaitu Desiana Kristanti (salah satu pemuda GKSBS Pugungraharjo) seorang bidan di salah satu klinik rawat inap daerah Lampung. Beliau yang memiliki inisiatif untuk mengadakan baksos karena banyak warga sekitar di sebuah desa yang memilih untuk  tidak lagi mengikut Yesus, terbukti dengan hanya adanya 6 orang di gereja tersebut yang terdiri dari kakek- nenek, suami- istri, 1 pemuda dan seorang batita. Selain itu, ingin membuktikan bahwa Tuhan  karya di kehidupan mereka.
    Pasti kita tahu bukan…… bahwa mengadakan baksos membutuhkan persiapan, baik alat, bahan, dana, maupun sumber daya manusia itu sendiri. Beliau dan team (Pemuda GKSBS Pugungraharjo) bekerja sama dengan pemuda  GKSBS setempat dalam mempersiapkan alat dan bahan. Sementara dana didapat dari pengajuan proposal ke majelis gereja, KPPJ (Komisi Pemberdayaan Perempuan Jemaat), kas pemuda, klinik rawat inap Mardi Waluyo Gunung Pasir Jaya dan komisi sekolah minggu. Sebagian lagi didapat dari bazar pemuda GKSBS Pugungraharjo yaitu berupa makanan ringan yang dibuat sendiri. Warga jemaat sangat antusias dengan diadakannya kegiatan baksos tersebut. Antusias warga jemaat berupa memberikan uang lebih saat membeli makanan yang dijual. Akhirnya dana terkumpul kurang lebih Rp 2.800.000,00 untuk mengadakan baksos anak-anak yang temanya Satukan Hati Untuk Berbagi. Baksos ini mengajak anak untuk menggosok gigi dengan benar dan juga cara cuci tangan yang benar. Serta tak kalah menarik lagi dengan nyanyian-nyanyian dan tarian asyik yang sudah disiapkan panitia.
   Setelah mereka mempersiapkan bahan dan alat selama 3 bulan terakhir, mereka mengirim 4 orang pemuda termasuk Kristanti untuk menyebarkan undangan. Karena menurut 4 orang ini menyebar lewat sekolah SD lebih mudah, mereka mendatangi sebuah sekolah negeri. Bisakah anda menebak apa yang terjadi? Bukannya di sambut dengan senyuman yang manis oleh sang kepsek (kepala sekolah), malah mereka disambut dengan kata-kata jutek dari kepsek… Tahukah apa yang dikatakan oleh pak kepsek? “Saya tahu kalian orang Kristen, tujuan Gereja. Buffftt…….”, kata pak kepsek sambil menghembuskan asap rokok tanpa rasa bersalah sedikitpun. Nahhh…. Jika kalian yang berada di posisi mereka apa yang anda/kalian rasakan? Jengkel? Kesal? Lelah? Pucat? Marah? Kecewa? Wahhh…. Pastinya bercampur aduk…. Ternyata sang kepala sekolah cukup keras kepala. Oleh karena itu ada satu solusi yang dapat diambil, yaitu memotong kop gereja agar tidak dianggap mengkristenisasikan.
    Akhirnya masalah kop surat selesai, tetapi masalah yang lain berdatangan. Pada saat di perjalanan ke Jayaguna ternyata pemuda kurang persiapan. Motor salah seorang pemuda Pugungraharjo  ternyata kehabisan gear yang mengakibatkan keluarnya bunyi seperti tembakan tentara “dredededettt…”. Juga keadaan jalan yang  becek dan berlumpur menghambat perjalanan kami,  membuat motor salah pemuda tergelincir dan jatuh. “Kyaaaa… kepala jatuh…”, salah seorang pemuda perempuan berteriak, karena mengira kepala temannya jatuh yang ternyata hanyalah helm saja. “Hhahaha…” pemuda yang lain tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu termasuk temannya yang terjatuh, yang membuatnya tersipu malu. Setelah kami sampai di tempat baksos ternyata sudah cukup malam. Kami  kehabisan air. Beberapa pemuda laki-laki berkeliling untuk mencari air minum dan membawanya ke gereja. Kami  pun merasa kelelahan dikarenakan perjalanan yang cukup jauh. Kami  bermalam di sebuah Gereja, menata tikar, mengadakan PA singkat dan tidur bersama motor dan barang-barang persiapan baksos.

Paginya kami mencari tempat untuk mandi di warga sekitar. Setelah mck (mandi dan persiapan lain) kami berkumpul di Gereja untuk ibadah Minggu bersama 6(enam) warga Gereja. Wahhh.... Betapa kagetnya kami karena melihat ada seorang anak yang sudah datang dan ikut beribadah, juga membuat kami senang. Anak itu sangat antusias mengikutinya. Saat praktik menggosok gigi anak-anak cukup menikmatinya, dengan chanda dan tawa menyelinginya.

    Melihat mereka bahagia membuat kami ikut bahagia. Akhirnya acara baksos selesai setelah bernyanyi, belajar, bermain dan praktik. “Adek-adek gimana acaranya? Asyik tidak..” tanya Desiana Kristanti pada anak-anak yang datang,  “asyik......” teriak anak-anak bersamaan. “jadi, boleh gak kakak-kakak ini datang ke sini lagi?” tanya Desiana Kristanti lagi, “bolehhh.... “ jawab anak-anak dengan semangat. Kami sangat senang dengan jawaban anak-anak yang sangat antusias itu.  Acara baksos ini ternyata tidak hanya membuat Desiana Kristanti dan panitia saja yang senang tetapi semua anak dan warga gereja ikut senang dan sangat berterima kasih. “terima kasih banyak atas semuanya, dan terima kasih atas kepedulian kalian dengan keadaan kami sebelumnya.” Ungkap seorang majelis gereja sambil berjabat tangan dengan kami satu per satu. “sama-sama pak, trimakasih kembali karena bapak telah membantu kami dalam acara ini.” Kata Desiana Kristanti.
  
Setelah beres-beres mereka berencana tidak langsung pulang, melainkan akan mendaki gunung. Ternyata masalah belum selesai, saat mendaki ada seorang pemuda yang terkena sesak nafas. Mereka berhenti di rumah pemuda GKSBS Jaya Guna untuk membaringkan dan merawatnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, sambil merawat pemuda yang sakit menggunakan sebuah mobil pemilik rumah. Mereka sempat berhenti beberapa kali di rumah warga untuk memberi obat khusus untuk orang sesak nafas. Sekitar 2 jam di perjalanan yang membuat jantung hampir copot dan tegang akhirnya mereka sampai di klinik rawat inap di Gunung Pasir Jaya untuk mengantarkan seorang pemuda yang sakit ini. Meskipun tidak semua yang terjadi sesuai dengan apa yang kami  kehendaki tapi hal ini membuat kami sangat senang dan bersyukur.

  
Nah.. Begitulah pengalaman yang dapat kami bagikan kepada anda.. Jadi segala sesuatu yang tidak kita kehendaki bisa saja muncul dan membuat kita bimbang dan ragu. Tapi karena adanya kebersamaan, keinginan dan usaha yang sangat kuat dalam diri kami untuk berbagi kebahagian, kami bersama, dan menyatukan hati, kami bisa...Kami pasti bisa. Terlebih lagi asalkan kita percaya dan yakin kepada rencana Tuhan Yesus, kita bisa melakukannya dengan baik. Semoga pengalaman yang kami bagikan ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan refrensi dalam mengadakan baksos.
Satukan hati untuk berbagi ^_^
By Kia&Tyas

Jumat, 31 Juli 2015

Camp Pemuda 2015

Camp Remaja Pemuda Bertemakan  
“KASIH”

Halo teman-teman yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, kali ini saya akan menulis dan menceritakan tentang kegiatan Camp remaja pemuda GKSBS klasis Pugungraharjo, dalam kegiatan camp kali ini bertempat di GKSBS Pugungraharjo yang dilaksanakan pada hari sabtu-minggu tanggal 28-29 juni 2015. Dalam kegiatan remaja pemuda GKSBS kali ini panitia mengusung tema “KASIH”. Tema yang hanya mengunakan satu kata namun tentunya memiliki makna yang luas.

Salah-satu regu sedang mendirikan tenda
Lalu kira-kira mengapa ya panitia camp remaja pemuda GKSBS Klasis Pugungraharjo mengusung tema “KASIH”?  Kegiatan camp ini mengusung tema “KASIH” dengan latar belakang karena banyaknya konflik yang terjadi di daerah Lampung. Kebanyakan konflik yang terjadi di Lampung Timur disebabkan adanya sebuah perselisihan, perselisihan tersebut terjadi karena belum adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kasih itu. Maka dari itu sebagai pemuda-pemudi Kristen ingin diajak untuk belajar berbuat kasih melalui tindakan nyata, dan diharapkan pemuda-pemudi Kristen dapat memberi contoh yang baik melalui tindakan kepada masyarakat disekitarnya.
Belajar tentang buku "KASIH"
Setelah mengetahui tema dan latar belakang kegiatan camp, kini saatnya untuk melihat kegiatan-kegiatan dalam acara tersebut. acara yang pertama remaja pemuda peserta camp berkumpul untuk pembagian kelompok, setelah pembagian kelompok selesai masing-masing kelompok diarahkan panitia untuk membangun tenda sebagai tempat istirahat malam harinya. Dalam pembangunan tenda masing-masing kelompok sangat bersemangat dan terlihat kompak sehingga pendirian tenda selesai dalam waktu yang singkat. Setelah pendirian tenda selesai, peserta beristirahat dan makan siang, dan bersiap-siap untuk mengikuti haking. dalam kegiatan haking ini masing-masing kelompok diberi buku kasih yang nantinya buku kasih tersebut akan berisi tandatangan orang yang sudah merasa dibantu oleh kelompok.
Tempat post haking terakhir
Lalu setelah kembali di
camp peseta beristirahat dan mandi serta mempersiapkan talent show malam harinya. Kegiatan talent show berjalan sangat seru dan menyenangkan. Setelah kegiatan talent show selesai lalu peserta beristirahat, dan ada sebagian peserta yang nobar hingga tengah malam lalu beristirahat.

Permainan Bola Acak Adut
Talent show
Keesokan harinya peserta bangun dan membongkar tenda serta membersihkan lingkungan gereja, setelah selesai peserta mandi dan mengikuti ibadah minggu digreja. Setelah ibadah selesai peserta bersiap-siap untuk mengikuti evaluasi kegiatan, dalam evaluasi kegiatan ini peserta merasa cukup senang mengikuti kegiatan camp dan berharap kegiatan camp ini diselenggarakan setiap tahun.

By.Redi H

Rabu, 24 Juni 2015

“Motto Kerja Majelis Gksbs Pugungraharjo”

Tidak ada tulisan ataupun slogan tertulis didinding yang bertuliskan “Melayani dengan hati, melangkah dengan tersenyum”.  Tetapi Majelis Gksbs Pugungraharjo sungguh-sungguh ingin bekerja melayani jemaatnya dengan tulus dan iklas juga tidak membeda-bedakan. Memang pelayanan sepenuh hati sangat mempengaruhi kepuasan jemaat. Oleh karena itu Majelis dituntut untuk bisa memberikan pelayanan kepada jemaatnya dengan sepenuh hati. Layanan sepenuh hati juga bisa membantu kita untuk memahami orang lain dan peduli terhadap perasaan mereka.

“Melayani dengan hati”
Rapat Majelis
Ketika kita memutuskan untuk melayani, kita harus melakukan pelayanan dengan hati yang tulus dan bukan untuk mencari keuntungan apapun. Kita tidak memulai suatu pelayanan dengan berlandaskan hanya karena jabatan atau materi.  
Inti dari pelayanan di Kemajelisan Gksbs Pugungraharjo adalah “Melayani dengan hati” benar-benar tulus, ikhlas, mau menolong dan “berfikir positip”. Bila pelayanan dilakukan sesuai dengan arti sesungguhnya, semua itu akan membawa berkah bagi semuanya. Tetapi bila pelayanan dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu dimana hanya untuk kepentingan pribadi, semua arti pelayanan yang dilakukan akan menjadi sia-sia.  

“Melangkah dengan tersenyum”
Apapun yang kita perbuat dan kerjakan, lakukanlah dengan hati. Maka kita akan merasakan rasa bahagia dan puas yang tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata. Segala materi atau apapun yang ternyata memang kita peroleh karena pekerjaan tersebut, anggaplah itu sebagai bonus. Melayani dari hati, itulah kunci utama dari suatu pelayanan.
Majelis 2010-2015
Ada pepatah Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama: nama baik, nama buruk, nama harum dan nama busuk. Kira-kira yang mana yang akan kita tinggalkan? Semenjak menjadi majelis (penulis) berpikiran kita harus meninggalkan nama baik! Salah satu cara untuk meninggalkan nama baik adalah dengan memanfaatkan kekuatan sepenuh hati secara konsisten di setiap pekerjaan yang kita lakukan. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati pastinya akan membuahkan hasil yang `sepenuh hati’ juga, yaitu hasil yang terbaik yang bisa kita persembahkan kepada Tuhan. Akhirnya kita dapat “melangkah dengan tersenyum” lega karena banyaknya suara yang menyenangkan dari jemaat yang memerlukan pelayanan, pelayanan yang dilakukan tanpa pamrih. Sesuai dengan 1 Petrus 5:2 “Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.” Semoga Tuhan  memberkati pelayanan kita, Amin.
Description: 100_1183.JPG
 



Minggu, 21 Juni 2015

Generasi penerus Gksbs Pugungraharjo

Anak-anak Sekolah Minggu Gksbs Pugungraharjo
Anak-anak adalah harapan bagi masa yang akan datang dan pemuda adalah secercah sinar bagi hari esok. Bila gereja melalaikan pelayanan pendidikan bagi anak-anak, remaja dan pemuda, gereja pasti akan kekurangan generasi penerusnya.
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu" (Amsal 22:6). "Orang muda" yang disebut dalam ayat tersebut bisa mencakup baik anak-anak maupun remaja dan pemuda, ini merupakan nasihat dan janji yang amat penting! Dan harus mendapakan perhatian khusus gereja.



Kebaktian Bersama Sekolah Minggu  Gksbs Pugungraharjo dan Gksbs Sidorejo


https://www.youtube.com/watch?v=LEdtZalmb0I
https://www.youtube.com/watch?v=hsw84MEtEIo

Jumat, 12 Juni 2015

Pembasuhan Kaki

Pembasuhan Kaki
Ketika Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, terlintas pertanyaan, "Apakah pantas seorang guru membasuh kaki para murid?" Murid? Masak guru membasuh murid? Mungkin pertanyaan ini muncul karena kebiasaan sehari-hari, dimana sering dijumpai bahwa yang tua, yang kaya, yang berpendidikan, yang berjabatan tinggi dan yang 'wah' lainnya biasaya mendapat tempat istimewa. Lihat saja. Kalau ada acara penting, mereka yang 'wah' itu akan duduk dibangku paling depan. Banyak orang biasanya mengistimewakan orang-orang yang wah... ini dengan maksud menghormati. Ya, menghormati. Menghormati merupakan sesuatu yang baik. Orang akan merasa dihargai. Tetapi, bagaimanakah jika menghormati seseorang tersebut dikarenakan apa yang ia miliki? Monggo direnungkan.

Lalu bagaimana dengan Yesus Kristus? Yesus Kristus nampaknya ingin mendobrak pandangan masyarakat pada waktu itu. Guru adalah jabatan yang sangat dihormati . Apa yang diperintahkan guru, pasti akan dilakukan muridnya. Kedudukan guru lebih tinggi daripada murid. Melalui pembasuhan kaki yang dilakukan Tuhan Yesus nampaknya ia ingin menunjukkan bahwa yang tua, yang kaya, yang berpendidikan, yang berjabatan tinggi dan yang 'wah' lainnya tidak harus dalam kedudukan yang tinggi. Selamat menyambut Pilkada 2015.  

Happy Holy Day 2015


Tema : Menghormati Orang Tua
Firman: kejadian 1 : 1 ( Dengarlah Orang Tuamu )


Happy holy day adalah kegiatan untuk mengisi waktu liburan sekolah bagi adik-adik  sekolah minggu yang terdiri dari kategori balita, anak-anak, anak tanggung, dan remaja. Happy Holyday ini diadakan karena kerinduan guru-guru sekolah minggu untuk membuat kegiatan bagi adik-adik sekolah minggu dalam mengisi waktu liburan. Happy holy day sudah dilaksanakan sejak tahun 2011. Dalam perjalanannya happy holy day yang pertama dan kedua sudah di laksanakan namun di happy holy day yang ke 3 belum mampu dilaksanakan karena kesibukan masing-masing guru sekolah minggu yang ada di GKSBS Pugungraharjo. Kini ditahun 2015 Happy Holyday kembali diadakan pada hari senin tanggl 6 Juni 2015, yang diikuti kurang lebih 50 adik-adik serta guru sekolah minggu. Dalam kegiatan Hapy Holyday yang ke 4 ini guru-gurusekolah minggu GKSBS Pugungraharjo mengangkat tema Menghormati Orang Tua tema ini dilatar belakangi banyaknya anak-anak yang sering mengabaikan perintah dan tidak hormat lagi kepada orang tua.

Happy Holiday yang ke 4 ini diadakan hanya satu hari dari pukul 08:00-14.00 WIB pada awal acara kegiatan ini dibuka dengan renungan yang terambil dari Kejadian 1 : 1 dengan judul renungan Dengarlah Orang Tuamu yang dibawakan oleh pdt. Karel. Dalam renungannya adik-adik sekolah minggu diajarkan untuk selalu mendengarkan perkataan orang tua melalui sebuah permainan yang dipandu oleh pdt. Karel. Setelah renungan selesai adik-adik sekolah minggu kembali mengikuti permainan yang dibawakan oleh saudari Asih dan Saudara Redy. Setelah mengikuti permainan, adik-adik sekolah minggu istirahat dan makan siang hingga pukul 12:00. Kemudian setelah makan siang adik-adik sekolah minggu di ajak untuk bermain kembali, namun permainan yang kali ini adalah permainan diluar ruangan yaitu permainan tradisional gobag sodor. Nah dalam permainan ini tidak hanya adik-adik sekolah minggu yang bermain, namun guru-guru sekolah minggu juga ikut bermain bersama adik-adik sekolah minggu. Wah seru loo…


Setelah permainan selesai adik-adik sekolah minggu kembali keruangan untuk membuat hasta karya yang berbahan baku stick es krim, lalu kira-kira untuk apa ya stick es krim tersebut? ya,, ternyata stick es krim tersebut digunakan untuk membuat bingkai foto, adik-adik sekolah minggu tampak senang sekali ketika membuat hasta karya ini, dan setelah selesai mereka mengumpulkan hasta karya tersebut lalu kembali pulang ke rumah masing-masing.
Setelah mengetahui kegiatannya, lalu kira-kira bagaimana ya komentar adik-adik sekolah minggu dan orang tua tentang kegiatan Happy holy day ini ya? Menurut salah satu peserta kegiatan Happy holy day ini mereka merasa senang mengikuti kegiatan ini karena kegiatan ini merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu liburan dan mereka juga merasa senang karena di ajarkan membuat hasta karya. Lalu menurut salah satu orang tua peserta yang kami tanya tentang kegiatan ini, orang tua adik-adik sekolah minggu merasa senang karena biasanya ketika liburan sekolah adik-adik sekolah minggu hanya bermain bersama teman-teman dirumah, hanya waktunya yang kurang ditambah minimal 5 hari. Dengan adanya kegiatan happy holy day ini adik-adik sekolah minggu bisa belajar untuk mamatuhi perintah orang tua.

By : Redy Hartanto

Senin, 01 Juni 2015

"Emeritus" Koster*

Penyerahan Penghargaan Pelayanan Koster
Pekerjaan yang dilakukan koster buanyak minta ampun, dari mulai babat rumput, membersihkan kamar mandi sampai mimbar gereja, menyiapkan piring, gelas, air teh panas untuk tiap kegiatan, membersihkan meja kembali yg sebetulnya sejak siang sudah dibersihkan, Mempersiapkan buku Liturgi setiap ibadah, Belum lagi mereka harus mengingat siapa yg ketinggalan payung, helm, jaket atau apapun, dan semua tanggung jawab itu diserahkan di pundak mereka...

Bahkan saya baru menyadari sebuanyak itu pekerjaan Koster saat ini...
Persembahan Pujian Syukur

Pekerjaan itu tidak bisa dibilang mudah, karena masih ditambah dengan perintah dan kemarahan yg koster terima bahkan dari banyak orang....
Maka patutlah kita beri apresiasi dan ucapan terimakasih buat mareka para Koster yang telah mengabdi sekian lama biasa dipandang hanya sebalah mata*... tidak kita sadari Mereka mengabdi pada Tuhan, bukan pada kita. 
Selamat...buat koster yang sudah emeritus..... Tuhan memberkati. Amin.


 =:)


VISI, MISI, NILAI-NILAI DAN MOTO GKSBS PUGUNGRAHARJO (Review)

VISI, MISI DAN MOTO GKSBS PUGUNGRAHARJO



Setelah mengadakan renstra dan evaluasi terhadap Program kerja selama 4 (empat) tahun yang sudah berjalan serta nilai-nilai yang ada di jemaat Gksbs Pugungraharjo maka ditetapkan Visi-Misi Gksbs Pugungraharjo sebagai berikut :

VISI GKSBS PUGUNGRAHARJO
Gksbs Pugungraharjo
Kehidupan bersama yang setia dan taat kepada Allah, bersatu dalam persaudaraan yang hangat, peduli dan berpihak kepada yang lemah, memberlakukan karya penyelamatan Allah bersama para pihak, sehingga terbangun dunia yang lebih berpengharapan.

MISI GKSBS PUGUNGRAHARJO
  • Mengembangkan ruang persekutuan yang menarik dan menyenangkan.
  • Menyediakan ruang partisipasi dalam pelayanan bagi warga jemaat.
  • Memberdayakan kapasitas warga jemaat agar siap terlibat berpartisipasi dalam pelayanan.
  • Mengembangkan wadah-wadah pelayanan sosial.
  • Mengembangkan budaya damai.
NILAI - NILAI

 A. Kekeluargaan.
Jemaat GKSBS Pugungraharjo dalam kehidupan bersama mengutamakan relasi yang baik antar warga jemaat. Empati, peduli, saling memperhatikan, saling menghargai dan berbagi merupakan sikap yang dibangun untuk menciptakan relasi yang baik tersebut.
Hal ini didukung pula oleh kesetian dan semangat rekonsiliasi warga jemaat GKSBS Pugungraharjo. Berangkat dari keadaan yang demikian maka didapatlah bahwa nilai kekeluargaan menjadi salah satu nilai yang ada di jemaat GKSBS Pugungraharjo. 
B. Partisipasi.
Selain nilai kekeluargaan, adanya kerinduan dan semangat melayani di berbagai kegiatan gerejawi sebagai tanda bahwa jemaat GKSBS Pugungraharjo menjiwai nilai partisipasi. Saling mengisi atau memperlengkapi satu sama lain adalah keadaan yang diwujudukan dalam kehidupan bergereja. Bersama-sama membangun gereja agar terus bertembuh.
C. Harapan.
Jemaat GKSBS Pugungraharjo juga sadar bahwa pengharapan akan Tuhan merupakan nilai yang menguatkan mereka dalam melayani Tuhan. Pengharapan memotivasi warga jemaat terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan gereja dan khitmad dalam beribadah.
Depan Gksbs Pugungraharjo 
D. Kepedulian Sosial.
Panggilan untuk terlibat menyikapi masalah-masalah sosial nyata dalam relasi yang dibangun dengan berbagai pihak. GKSBS Pugungraharjo bersama masyarakat, pemerintah, tokoh-tokoh agama, dan tokoh-tokoh masyarakat  yang ada peduli dengan mereka yang lemah. Ini menunjukkan bahwa kepedulian sosial menjadi salah satu nilai yang ada dalam jemaat GKSBS Pugungraharjo.


MOTO GKSBS PUGUNGRAHARJO
Dengan melihat nilai, visi dan misi yang ada maka GKSBS Pugungraharjo merumuskan sebuah motto yang mencerminkan kehidupan bergereja yang ada, yaitu :

"ENGKAU ADALAH SAUDARAKU"

Isu-isu strategis :
  1. Memberdayakan warga jemaat.
  2. Mengembangkan wadah Persekutuan.
  3. Mengembangkan budaya Damai.
  4. Mengembangkan wadah/lembaga pelayanan Diakonia.
  5. Pengembangan Jaringan.

Translate