Sebuah kata yang tidak asing lagi untuk
kita, yaitu yang terdiri dari dua kata bakti dan sosial. Bakti sosial adalah kegiatan
kemanusiaan dengan tujuan membantu orang lain tanpa menerima imbalan.
Pernakah anda terlibat dalam kegiatan bakti
sosial? Tahukah anda bahwa mengadakan kegiatan bakti sosial tidak semudah yang
dikira? Disini, kami akan berbagi sedikit pengalaman kami dalam bakti sosial.
Kami telah mewawancarai seorang narasumber
yaitu Desiana Kristanti (salah satu pemuda GKSBS Pugungraharjo) seorang bidan
di salah satu klinik rawat inap daerah Lampung. Beliau yang memiliki inisiatif
untuk mengadakan baksos karena banyak warga sekitar di sebuah desa yang memilih
untuk tidak lagi mengikut Yesus,
terbukti dengan hanya adanya 6 orang di gereja tersebut yang terdiri dari
kakek- nenek, suami- istri, 1 pemuda dan seorang batita. Selain itu, ingin
membuktikan bahwa Tuhan karya di kehidupan mereka.
Pasti kita tahu bukan…… bahwa mengadakan
baksos membutuhkan persiapan, baik alat, bahan, dana, maupun sumber daya
manusia itu sendiri. Beliau dan
team (Pemuda GKSBS Pugungraharjo) bekerja sama dengan pemuda GKSBS setempat dalam mempersiapkan alat dan
bahan. Sementara dana didapat dari pengajuan proposal ke majelis gereja, KPPJ (Komisi
Pemberdayaan Perempuan Jemaat), kas pemuda, klinik rawat inap Mardi Waluyo
Gunung Pasir Jaya dan komisi sekolah minggu. Sebagian lagi didapat dari bazar
pemuda GKSBS Pugungraharjo yaitu berupa makanan ringan yang dibuat sendiri.
Warga jemaat sangat antusias dengan diadakannya kegiatan baksos tersebut.
Antusias warga jemaat berupa memberikan uang lebih saat membeli makanan yang
dijual. Akhirnya dana terkumpul kurang lebih Rp 2.800.000,00 untuk mengadakan
baksos anak-anak yang temanya Satukan Hati Untuk Berbagi. Baksos ini mengajak
anak untuk menggosok gigi dengan benar dan juga cara cuci tangan yang benar.
Serta tak kalah menarik lagi dengan nyanyian-nyanyian dan tarian asyik yang
sudah disiapkan panitia.
Setelah mereka mempersiapkan bahan
dan alat selama 3 bulan terakhir, mereka mengirim 4 orang pemuda termasuk
Kristanti untuk menyebarkan undangan. Karena menurut 4 orang ini menyebar lewat
sekolah SD lebih mudah, mereka mendatangi sebuah sekolah negeri. Bisakah anda
menebak apa yang terjadi? Bukannya di sambut dengan senyuman yang manis oleh
sang kepsek (kepala sekolah), malah mereka disambut dengan kata-kata jutek dari
kepsek… Tahukah apa yang dikatakan oleh pak kepsek? “Saya tahu kalian orang
Kristen, tujuan Gereja. Buffftt…….”, kata pak kepsek sambil menghembuskan asap
rokok tanpa rasa bersalah sedikitpun. Nahhh…. Jika kalian yang berada di posisi
mereka apa yang anda/kalian rasakan? Jengkel? Kesal? Lelah?
Pucat? Marah? Kecewa? Wahhh…. Pastinya bercampur aduk…. Ternyata sang kepala
sekolah cukup keras kepala. Oleh karena itu ada satu solusi yang dapat diambil,
yaitu memotong kop gereja agar tidak dianggap mengkristenisasikan.
Akhirnya masalah kop surat selesai, tetapi
masalah yang lain berdatangan. Pada saat di perjalanan ke Jayaguna ternyata pemuda
kurang persiapan. Motor salah seorang pemuda Pugungraharjo ternyata kehabisan gear yang mengakibatkan keluarnya
bunyi seperti tembakan tentara “dredededettt…”. Juga keadaan jalan yang
becek dan berlumpur menghambat perjalanan kami, membuat motor salah pemuda tergelincir dan
jatuh. “Kyaaaa… kepala jatuh…”, salah seorang pemuda perempuan berteriak,
karena mengira kepala temannya jatuh yang ternyata hanyalah helm saja. “Hhahaha…”
pemuda yang lain tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu termasuk temannya
yang terjatuh, yang membuatnya tersipu malu. Setelah kami
sampai di tempat baksos ternyata sudah cukup malam. Kami kehabisan air. Beberapa pemuda laki-laki
berkeliling untuk mencari air minum dan membawanya ke gereja. Kami pun merasa kelelahan dikarenakan perjalanan
yang cukup jauh. Kami bermalam di sebuah Gereja, menata tikar,
mengadakan PA singkat dan tidur bersama motor dan barang-barang persiapan
baksos.
Paginya kami mencari
tempat untuk mandi di warga sekitar. Setelah mck (mandi dan persiapan lain) kami berkumpul di Gereja untuk
ibadah Minggu bersama 6(enam) warga Gereja. Wahhh.... Betapa kagetnya kami
karena melihat ada seorang anak yang sudah datang dan ikut beribadah, juga
membuat kami senang. Anak itu sangat antusias mengikutinya. Saat praktik
menggosok gigi anak-anak cukup menikmatinya, dengan chanda dan tawa
menyelinginya.
Melihat mereka bahagia membuat kami ikut
bahagia. Akhirnya acara
baksos selesai setelah bernyanyi, belajar, bermain dan praktik. “Adek-adek
gimana acaranya? Asyik tidak..” tanya Desiana Kristanti pada anak-anak yang
datang, “asyik......” teriak anak-anak
bersamaan. “jadi, boleh gak kakak-kakak ini datang ke sini lagi?” tanya Desiana
Kristanti lagi, “bolehhh.... “ jawab anak-anak dengan semangat. Kami sangat
senang dengan jawaban anak-anak yang sangat antusias itu. Acara baksos ini ternyata tidak hanya membuat
Desiana Kristanti dan panitia saja yang senang tetapi semua anak dan warga
gereja ikut senang dan sangat berterima kasih. “terima kasih banyak atas semuanya,
dan terima kasih atas kepedulian kalian dengan keadaan kami sebelumnya.” Ungkap
seorang majelis gereja sambil berjabat tangan dengan kami satu per satu.
“sama-sama pak, trimakasih kembali karena bapak telah membantu kami dalam acara
ini.” Kata Desiana Kristanti.
Satukan hati untuk berbagi ^_^ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar